Cacingan pada Anak : Pencegahan dan Pengobatan
Cacingan dalam istilah medis disebut sebagai Askariasis, Ankilostomiasis, Enterobiosis, Kecacingan. Penyakit cacingan adalah penyakit yang sering di derita oleh anak - anak, terutama yang masih balita. Kecacingan adalah penyakit karena adanya organisme cacing yang hidup dan berkembang biak di dalam perut.
Dalam dunia medis, istilah penyakit cacingan dikaitkan dengan jenis cacing yang hidup di dalam perut tersebut, yaitu :
Anak yang terserang cacingan tidak harus selalu berperut buncit. Buncit terjadi bila jumlah cacing sudah berlimpah, dan kekurangan gizi yang diakibatkannya sudah parah. Lengan dan kakinya terlihat terlihat kurus dan perutnya membuncit. Orang tua perlu mendeteksi dini apakah anaknya terkena cacingan. Caranya dengan memantau apakah ada atau tidak telur cacing di dalam tinjanya.
Anak yang masih belum mengerti tentang kebersihan diri dan sering bermain di tempat yang kotor, seperti bermain di got atau bermain pasir, akan mudah terserang penyakit cacingan.
Cacing diperut manusia biasanya ditularkan melalui jemari tangan. hanya cacing tambang yang larvanya (bayi cacing) menembus kulit (kaki) . Telur cacing umumnya tersebar secara luas di permukaan tanah dan bisa bertahan hidup lama, bahkan mampu berbulan - bulan. Telur cacing akan mengering kemudian terbawa angin dan menyebar ke mana - mana, termasuk ke wilayah pemukiman.
Bila anak - anak dibiasakan bermain di tanah, maka risiko cacingan sangatlah besar. Anak memegang tanah yang sudah tercemar telur cacing. Bila jemari yang ada telur cacing ini dimasukkan ke dalam mulut, maka dengan cara begitulah telur cacing memasuki perut anak. Di dalam usus nanti, telur cacing akan menjadi cacing dewasa, lalu berbiak lagi, kemudian telurnya keluar bersama tinja, dan siklus tersebutpun berulang.
Pemeriksaan telur cacing mudah dilakukan dilaboratorium. Dengan cara menganalisa sedikit tinja yang diberi larutan kimiawi, lalu dilihat langsung di bawah mikroskop, akan tampak jenis telur cacingnya dan diagnosis kecacingan dapat diambil.
Garukan pada liang dubur akan menggugurkan telur cacing dari tempat melekatnya dan membuatnya berserakan di area sekitar. Telur yang berserakan ini jika terpegang akan mencemari jemari tangan orang yang bersangkutan. Bila anak tidak tidak membasuh tangan sebelum memegang makanan atau jika anak dibiarkan memiliki kebiasaan menggigiti kuku jemari tangan, maka cacing kremi akan menjangkiti seluruh anggota keluarga.
Cacing tambang memasuki tubuh dengan cara menembus kulit telapak kaki. Disebut cacing tambang, karena umumnya terjadi di tanah pertambangan. Setelah menembus kulit kaki, cacing masuk dalam airan darah menuju ke paru - paru, lalu tiba - tiba di usus.
Penyakit cacingan merugikan proses pertumbuhan dan perkembangan anak, jangan biarkan anak beternak cacing diperutnya. Bila pertumbuhan anak terhambat, tampak pucat, selera makan terganggu, dan mungkin perutnya membuncit, kemungkinan anak tersebut kecacingan. Segera konsultasikan anak ke dokter, bawa juga tinjanya ke laboratorium untuk diperiksa, apakah ada telur cacing yang berkembang biak di dalamnya.
Keluhan akibat kecacingan antara lain perut kembung, mual, muntah sakit perut, nafsu makan menurun, diare, dan gatal di dubur terutama pada malam hari. Jika keadaannya parah, dapat menyebabkan anemia atau kekurangan sel darah merah, gejala sakit kuning akibat adanya penyumbatan saluran empedu, badan menjadi kurus dan mudah terkena infeksi.
Karena tingginya kasus cacingan di indonesia, maka anak - anak perlu diberi obat cacing secara rutin setiap enam bulann sekali sebagai pencegahan. Apabila anak menderita kecacingan, dia harus segera diberi obat cacing sesuai dengan petunjuk dokter. Pencegahan cacingan yang kita lakukan tidak bisa terlepas dari masalah yang berhubungan dengan faktor penyebaran telur - telur cacing. Solusi terbaik untuk mencegah cacingan dengan sebisa mungkin menghindari sumber telur maupun cacingnya, dan selalu memelihara kebersihan makanan serta area tempat bermain balita maupun anak - anak.
Baca Juga : menangani penyakit cacar air pada anak
Penyakit Cacingan dapat kambuh atau berulang jika obat sudah dihentikan sebelum telur cacingnya habis di dalam usus. Obat cacing selain bisa melumpuhkan dan membasmi cacing dewasa, juga berfungsi untuk meniadakan telurnya. Hal yang paling sulit adalah menyembuhkan cacing kremi karena penyebaran telurnya lebih luas di dalam rumah. Cara penyembuhannya harus meliputi seluruh anggota keluarga dan harus disembuhkan sampai tuntas. Jika hanya menyembuhkan satu dua penderita saja sementara yang lainnya belum sembuh tuntas, maka penularan akan tetap terjadi. Oleh karena itu, Penting untuk dilakukan pemeriksaan ulang tinja agar kita bisa melihat apakah telur cacingnya masih ada atau tidak.
Dalam dunia medis, istilah penyakit cacingan dikaitkan dengan jenis cacing yang hidup di dalam perut tersebut, yaitu :
- Taenia ( Cacing pita)
- Askaris (Cacing Gelang)
- Enterobius (Cacing kremi)
- Ankilostoma ( Cacing Tambang )
Anak yang terserang cacingan tidak harus selalu berperut buncit. Buncit terjadi bila jumlah cacing sudah berlimpah, dan kekurangan gizi yang diakibatkannya sudah parah. Lengan dan kakinya terlihat terlihat kurus dan perutnya membuncit. Orang tua perlu mendeteksi dini apakah anaknya terkena cacingan. Caranya dengan memantau apakah ada atau tidak telur cacing di dalam tinjanya.
Anak yang masih belum mengerti tentang kebersihan diri dan sering bermain di tempat yang kotor, seperti bermain di got atau bermain pasir, akan mudah terserang penyakit cacingan.
Cacing diperut manusia biasanya ditularkan melalui jemari tangan. hanya cacing tambang yang larvanya (bayi cacing) menembus kulit (kaki) . Telur cacing umumnya tersebar secara luas di permukaan tanah dan bisa bertahan hidup lama, bahkan mampu berbulan - bulan. Telur cacing akan mengering kemudian terbawa angin dan menyebar ke mana - mana, termasuk ke wilayah pemukiman.
Bila anak - anak dibiasakan bermain di tanah, maka risiko cacingan sangatlah besar. Anak memegang tanah yang sudah tercemar telur cacing. Bila jemari yang ada telur cacing ini dimasukkan ke dalam mulut, maka dengan cara begitulah telur cacing memasuki perut anak. Di dalam usus nanti, telur cacing akan menjadi cacing dewasa, lalu berbiak lagi, kemudian telurnya keluar bersama tinja, dan siklus tersebutpun berulang.
Pemeriksaan telur cacing mudah dilakukan dilaboratorium. Dengan cara menganalisa sedikit tinja yang diberi larutan kimiawi, lalu dilihat langsung di bawah mikroskop, akan tampak jenis telur cacingnya dan diagnosis kecacingan dapat diambil.
berbeda dengan jenis cacing lainnya, cacing kremi ditularkan dilingkungan rumah. kalau ada satu anggota keluarga yang mengidap cacing kremi, umumnya semua anggota keluarga ikut tertular. Cacing kremi bertelur pada malam hari saat penderita tertidur. Mereka bertelur di sekitar liang dubur dan menimbulkan rasa gatal.Cacing Kremi
Garukan pada liang dubur akan menggugurkan telur cacing dari tempat melekatnya dan membuatnya berserakan di area sekitar. Telur yang berserakan ini jika terpegang akan mencemari jemari tangan orang yang bersangkutan. Bila anak tidak tidak membasuh tangan sebelum memegang makanan atau jika anak dibiarkan memiliki kebiasaan menggigiti kuku jemari tangan, maka cacing kremi akan menjangkiti seluruh anggota keluarga.
Cacing tambang mengisap darah dari dinding usus. Bila jumlahnya semakin banyak, maka darah yang diisap akan makin banyak pula. kasus cacing tambah yang parah bisa menyebabkan anemia berat dan berujung pada pembengkakan jantung. jantung kemudian menjadi lemah karena kadar Hb (Haemoglobin) darah sudah amat rendah.Cacing Tambang
Cacing tambang memasuki tubuh dengan cara menembus kulit telapak kaki. Disebut cacing tambang, karena umumnya terjadi di tanah pertambangan. Setelah menembus kulit kaki, cacing masuk dalam airan darah menuju ke paru - paru, lalu tiba - tiba di usus.
Penyakit cacingan merugikan proses pertumbuhan dan perkembangan anak, jangan biarkan anak beternak cacing diperutnya. Bila pertumbuhan anak terhambat, tampak pucat, selera makan terganggu, dan mungkin perutnya membuncit, kemungkinan anak tersebut kecacingan. Segera konsultasikan anak ke dokter, bawa juga tinjanya ke laboratorium untuk diperiksa, apakah ada telur cacing yang berkembang biak di dalamnya.
Keluhan akibat kecacingan antara lain perut kembung, mual, muntah sakit perut, nafsu makan menurun, diare, dan gatal di dubur terutama pada malam hari. Jika keadaannya parah, dapat menyebabkan anemia atau kekurangan sel darah merah, gejala sakit kuning akibat adanya penyumbatan saluran empedu, badan menjadi kurus dan mudah terkena infeksi.
Anak perlu diajari cara hidup bersih dan sehat. Biasakan anak untuk memakai alas kaki ketika bermain, mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar, serta memotong kuku.➤ Pencegahan
Karena tingginya kasus cacingan di indonesia, maka anak - anak perlu diberi obat cacing secara rutin setiap enam bulann sekali sebagai pencegahan. Apabila anak menderita kecacingan, dia harus segera diberi obat cacing sesuai dengan petunjuk dokter. Pencegahan cacingan yang kita lakukan tidak bisa terlepas dari masalah yang berhubungan dengan faktor penyebaran telur - telur cacing. Solusi terbaik untuk mencegah cacingan dengan sebisa mungkin menghindari sumber telur maupun cacingnya, dan selalu memelihara kebersihan makanan serta area tempat bermain balita maupun anak - anak.
Baca Juga : menangani penyakit cacar air pada anak
Apapun jenis cacing perutnya, semua bisa dan mudah diobati. Sekarang, ada obat cacing yang bisa menumpas semua jenis cacing yang lazim menyerang manusia. Pengobatan harus sampai tuntas agar cacing tidak berkembang biak lagi. Untuk memastikan apakah sudah bebas cacing atau tidak, dapat dilakukan dengan cara memeriksa tinja kembali. Selama masih ditemukan ada telur cacing di dalamnya, obat cacing perlu diberikan ulang sampai tinja sudah betul - betul bersih dari telur cacing.➤ Pengobatan
Penyakit Cacingan dapat kambuh atau berulang jika obat sudah dihentikan sebelum telur cacingnya habis di dalam usus. Obat cacing selain bisa melumpuhkan dan membasmi cacing dewasa, juga berfungsi untuk meniadakan telurnya. Hal yang paling sulit adalah menyembuhkan cacing kremi karena penyebaran telurnya lebih luas di dalam rumah. Cara penyembuhannya harus meliputi seluruh anggota keluarga dan harus disembuhkan sampai tuntas. Jika hanya menyembuhkan satu dua penderita saja sementara yang lainnya belum sembuh tuntas, maka penularan akan tetap terjadi. Oleh karena itu, Penting untuk dilakukan pemeriksaan ulang tinja agar kita bisa melihat apakah telur cacingnya masih ada atau tidak.