Cara mengatasi Bentol pada bayi dan anak

Bentol - bentol dalam istilah medis dikenal dengan istilah urtikaria. Penyebabnya bermacam - macam, tetapi secara umum adalah alergen  luar (bulu binatang, Zat kimia, suhu udara, dan lain - lain) dan alergen dalam (makanan dan minuman). Di beberapa tempat, bentol - bentol pada kulit tubuh dikenal dengan nama biduran.

Reaksi alergi dikenal dengan istilah hipersensitivitas. Secara harfiah, alergi berarti tubuh terlalu sensitif untuk menanggapi zat asing (racun) yang masuk ke dalam tubuh. Zat asing yang  menyebabkan alergi disebut dengan alergen. Alergi dapat juga diartikan sebagai intoleransi tubuh manusia terhadap zat kimia tertentu.

Pada saat pertama kali terkena, alergen akan merangsang limfosit (bagian dari sel darah putih) untuk memproduksi antibody (IgE) terhadap alergen tersebut. Antibodi ini akan melekat pada sel mast jaringan tubuh manusia. Jika kelak orang tersebut memakan makanan yang sama, maka antibodi ini akan melepaskan histami. Zat kimia yang bernama histamin inilah yang menyebabkan gejala alergi pada makanan atau pada keadaan lingkungan lain, yang bermanifestasi munculnya bentol/biduran di kulit.

Baca Juga : mencegah dan mengobati bersin bersin pada bayi

Reaksi alergi bersifat parsial karena hanya terjadi pada beberapa orang saja. Sebuah alergen akan bereaksi alergi pada beberapa orang, Tetapi tidak pada orang lain. Alergi makanan merupakan reaksi sistem kekebalan yang terjadi segera setelah memakan makanan tertentu. Pada orang yang alergi, sistem kekebalan tubuh keliru mengenali protein makanan sebagai zat yang berbahaya. Karena itu, kebanyakan makanan yang memicu alergi adalah makanan yang kadar proteinnya tinggi.
Selain biduran, beberapa penyebab alergi makanan dapat memicu gejala lain, seperti masalah pencernaan, gatal- gatal, atau bengkak saluran udara. Pada beberapa orang, alergi makanan juga dapat menyebabkan gejala parah, bahkan reaksi yang mengancam nyawa, yang dikenal sebagai anafilaksis.

➤Gejala

Gejala yang dialami oleh bayi atau balita yang terserang bentol / kaligata diantaranya adalah :
  1. Kulit bayi dan balita berwarna kemerahan.
  2. Bayi dan balita merasa gatal-gatal pada bagian yang terkena kaligata.
  3. Bilur - bilur pada kaligata akan bertambah besar ketika digaruk.
  4. Bentuk kaligata / bentol akan terus berubah.
  5. Terjadi pembengkakan pada bagian kulit yang terserang bentol/kaligata.
  6. Ketika kaligata mulai mengenai tiga daerah rawan pada bayi, yaitu mulut, mata, dan mulut kelamin, gejala lanjutan lain akan menyertainya. kaligata yang menyerang ketiga daerah rawan tersebut akan memungkinkan terjadinya serangan penyakit pada bagian organ dalam tubuh, seperti organ pernafasan dan pencernaan. Bila ini terjadi, bayi akan mengalami gejala sesak nafas dan kesulitan untuk menelan makanan.
 

➤Pencegahan

Untuk menghindarkan bayi dan balita dari penyakit ini, ada beberapa pencegahan  yang bisa dilakukan, diantaranya :
  1. Hindarkan bayi dari berbagai jenis penyebab alergi yang sudah diketahui oleh orang tua. Misalnya, jika bayi dan balita alergi terhadap makanan tertentu, jangan berikan makanan tersebut kepada mereka.
  2. Hindarkan bayi dan anak dari keadaan stress yang akan memicu timbulnya kaligata / bentol. 
  3. Buatlah catatan berisi riwayat kaligata anak. Misalnya tulislah kapan dan dibagian tubuh mana kaligata menyerang, serta kemungkinan alergen yang menyertainya. Catatan ini akan banyak membantu dokter untuk menentukan apa penyebab kaligata.
  4. Menjaga kesehatan dan kebersihan bayi dan balita.
  5. Meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan balita dengan memberikan ASI eksklusif, makanan yang bergizi dan bernutrisi tinggi, serta rutin memeriksakan kesehatan bayi dan balita ke dokter. 

➤Pengobatan

Penanganan dan pengobatan untuk kaligata pada bayi dan balita diantaranya :
  1. Mencari dan menghilangkan penyebab kaligata/bentol pada bayi dan balita. Setelah penyebabnya diketahui, orang tua bisa waspada, jangan sampai penyebab tersebut kembali menyerang bayi. Misalnya kaligata yang disebabkan oleh alergi makanan, seperti telur. Maka, hindarkan anak dari telur atau makanan - makanan olahan yang mengandung telur. 
  2. Melindungi tangan bayi dan balita agar tidak menggaruk daerah kulit yang terserang kaligata. Cara untuk meredakan rasa gatalnya adalah dengan menepuk atau menggosok area kaligata secara perlahan. 
  3. Hindarkan bayi dan balita dari embusan angin yang kencang.
  4. Tempatkan bayi dan balita di ruangan yang sejuk dan kenakan pakaian yang juga sejuk dan longgar. 
  5. Oleskan krim antigatal yang diberikan oleh dokter.
  6. Hentikan pemberian makanan yang banyak mengandung protein agar tidak membuat kaligata bertambah parah, contohnya telur. 
Ketika kaligata disertai dengan gejala lanjutan seperti sesak nafas, sulit makan, muntah - muntah, demam tinggi, dan meriang, segeralah bawa bayi dan balita ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel